Rabu, 20 Mei 2015

Novel Laskar Pelangi beserta Kata Keja dan Benda, Kata SIfat Sikap, Kata Metafora dan dilengkapi dengan Frasa 2 kata dan Frasa 3 kata

Identitas : Novel Laskar Pelangi
Judul : Laskar Pelangi
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : Bentang
Kota Tempat Terbit : Jalan Pandega Padma 19, Yogyakarta
Tahun Terbit : Cetakan III, Juli 2007
Tebal halaman : 533 halaman termasuk juga tentang penulis  
                                               
                                                            


     Keterbatasan yang ada tidak membuat anggota Laskar Pelangi putus asa, tetapi malah membuat mereka terpacu untuk dapat melakukan sesuatu yang lebih baik. Cerita terjadi di desa Gantung, Belitung Timur yang dimulai ketika SD Muhammadiyyah teramcam akan dibubarkan oleh Depdikbud Sumsel jika tidak melebihi 10 anak. Saat penutupan sekolah karena jumlahnya hanya 9, Harun dan Ibunya datang dan mendaftarkan diri ke sekolah itu.
      Dari sanalah cerita dimulai. Mereka, Laskar Pelangi, nama yang diberikan Bu Muslimah akan kesenangan mereka terhadap pelangi sempat mengharumkan nama sekolah dengan berbagai cara.
      Novel ini sangat bermanfaat bagi para remaja. Kelebihan novel ini antar lain, berisi motivasi dan amanat-amanat yang dapat diambil dari kisah tersebut. Naskah Laskar Pelangi telah diadaptasi menjadi sebuah film berjudul sama dengan novelnya.
      Anggota Laskar Pelangi mempunyai karakter dan bakat yang berbeda-beda. Ikal adalh tokoh “ aku “ dalam cerita ini. Lintang, teman sebangku Ikal, adalah anak yang luar biasa jenius. Sahara adalah satu-satunya gadis dalam anggota Laskar Pelangi yang memiliki sikap keras kepala dan berpendirian kuat yang sangat patuh kepada agama. Mahar, pria tampan bertubuh kurus ini, memiliki bakat dan minat besar pada seni. A Kiong adalah keturunan Tionghoa dan pengikut sejati Mahar sejak kelas satu. Syahdan adalah anak nelayan yang dalam cerita ini tak pernah menonjol. Kucai adalah ketua kelas sepanjang generasi sekolah Laskar Pelangi. Borek adalah pia besar maniak otot. Harun adalah pria yang memiliki keterbelakangan mental. Tokoh lain dalam novel ini adalah Bu Muslimah, Ibunda Guru bagi Laskar Pelangi. Pak Harfan, kepala sekolah dari sekolah Muhammadiyyah. Flo, adalah seorang anak tomboi yang berasal dari keluarga kaya. A Ling adalah cinta pertama Ikal yang merupakan sepupu A Kiong.
      Novel Laskar Pelangi yang ditulis Andrea Hirata, tidak hanya populer di Indonesia, tetapi juga di luar Indonesia, hingga ke Amerika Serikat dan mendapatkan penghargaan penerbit para pemenang nobel sastra.

 
Frasa 2 kata :
1. Putus asa
2. Kelebihan novel
3. Sangat bermanfaat
4. Berbagai cara
5. Sikap keras
6. Pengikut sejati
7. Cinta pertama

Frasa 3 kata : 
1. Dalam cerita ini
2. Bakat dan minat

NO

KATA KERJA

MAKNA
1.
mendapatkan
beroleh; memperoleh
2.
dibubarkan
proses, cara, perbuatan membubarkan
3.
datang
 tiba di tempat yg dituju
4.
mendaftarkan
mencatatkan nama untuk suatu maksud
5.
diadaptasi
diangkat
6.
diambil
 pegang lalu dibawa, diangkat,




NO
KATA SIFAT
SIKAP

MAKNA
1.
keras kepala
 Acuh tak acuh
2.
berpendirian kuat
mempunyai pendirian yang kuat
3.
senang
puas dan lega, tanpa rasa susah dan kecewa
4.
tomboi
Wanita yang berlagak seperti pria


NO

KATA BENDA

MAKNA
1.
Novel
karangan prosa yg panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dng orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku;
2.
Film
 lakon (cerita) gambar hidup
3.
penghargaan
 perbuatan (hal dsb) menghargai; penghormatan


NO

KATA METAFORA

MAKNA
1.
mengharumkan
Membuat bangga




Novel 99 Cahaya di Langit Eropa beserta Kata Keja dan Benda, Kata SIfat Sikap, Kata Metafora dan dilengkapi dengan Frasa 2 kata dan Frasa 3 kata

Judul: 99 Cahaya di Langit Eropa (Perjalanan Menapak Jejak Islam di Eropa)
ISBN: 978-979-22-7274-1
Penulis: Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra
Penerbit: PT. Gramedia, Jakarta
Terbit: Juli 2011
Isi: 392 halaman

Buku ini adalah catatan perjalanan atas sebuah pencarian. Pencarian cahaya Islam di Eropa yang kini sedang tertutup awan saling curiga dan kesalahpahaman. Untuk pertama kalinya dalam 26 tahun, aku merasakan hidup di suatu negara dimana Islam menjadi minoritas. Pengalaman yang makin memperkaya spiritualku untuk lebih mengenal Islam dengan cara yang berbeda. 


Tinggal di Eropa selama 3 tahun adalah arena menjelajah Eropa dan segala isinya. Hingga akhirnya aku menemukan banyak hal lain yang jauh lebih menarik dari sekedar Menara Eiffel, Tembok Berlin, Konser Mozart, Stadion Sepakbola San Siro, Colloseum Roma, atau gondola gondola di Venezia. Pencarianku telah mengantarkanku pada daftar tempat-tempat ziarah baru di Eropa. Aku tak menyangka Eropa sesungguhnya juga menyimpan sejuta misteri tentang Islam. 

Eropa dan Islam. Mereka pernah menjadi pasangan serasi. Kini hubungan keduanya penuh pasang surut prasangka dengan berbagai dinamikanya. Aku merasakan ada manusia-manusia dari kedua pihak yang terus bekerja untuk memperburuk hubungan keduanya.

Pertemuanku dengan perempuan muslim di Austria, Fatma Pasha telah mengajarkanku untuk menjadi bulir-bulir yang bekerja sebaliknya. Menunjukkan pada Eropa bulir cinta dan luasnya kedamaian Islam. Sebagai Turki di Austria, Ia mencoba menebus kesalahan kakek moyangnya yang gagal meluluhkan Eropa dengan menghunus pedang dan meriam. Kini ini ia mencoba lagi dengan cara yang lebih elegan, yaitu dengan lebarnya senyum dan dalamnya samudra kerendahan hati.

Aku dan Fatma mengatur rencana. Kami akan mengarungi jejak-jejak Islam dari barat hingga ke timur Eropa. Dari Andalusia Spanyol hingga ke Istanbul Turki. Dan entah mengapa perjalanan pertamaku justru mengantarkanku ke Kota Paris, pusat ibukota peradaban Eropa.

Di Paris aku bertemu dengan seorang mualaf, Marion Latimer yang bekerja sebagai ilmuwan di Arab World Institute Paris. Marion menunjukkan kepadaku bahwa Eropa juga adalah pantulan cahaya kebesaran Islam. Eropa menyimpan harta karun sejarah Islam yang luar biasa berharganya. Marion membukakan mata hatiku. Membuatku jatuh cinta lagi dengan agamaku, Islam. Islam sebagai sumber pengetahuan yang penuh damai dan kasih.

Museum Louvre, Pantheon, Gereja Notre Dame hingga Les Invalides semakin membuatku yakin dengan agamaku. Islam dulu pernah menjadi sumber cahaya terang benderang ketika Eropa diliputi abad kegelapan. Islam pernah bersinar sebagai peradaban paling maju di dunia, ketika dakwah bisa bersatu dengan pengetahuan dan kedamaian, bukan dengan teror atau kekerasan

Perjalananku menjelajah Eropa adalah sebuah pencarian 99 cahaya kesempurnaan yang pernah dipancarkan oleh Islam di benua ini. Cordoba, Granada, Toledo, Sicilia dan Istanbul masuk dalam manifest perjalanan spiritualku selanjutnya.

Saat memandang matahari tenggelam di Katedral Mezquita Cordoba, Istana Al Hambra Granada, atau Hagia Sophia Istanbul, aku bersimpuh. Matahari tenggelam yang aku lihat adalah jelas matahari yang sama, yang juga dilihat oleh orang-orang di benua ini 1000 tahun lalu. Matahari itu menjadi saksi bisu bahwa Islam pernah menjamah Eropa, menyuburkannya dengan menyebar benih-benih ilmu pengetahuan, dan menyianginya dengan kasih sayang dan toleransi antar umat beragama.

Akhir dari perjalananku selama 3 tahun di Eropa justru mengantarkanku pada titik awal pencarian makna dan tujuan hidup. Makin mendekatkanku pada sumber kebenaran abadi yang Maha Sempurna.


Frasa 2 kata:
1. Segala isinya

2. Tempat ziarah

3. Pasang surut
4. Bulir cinta
5. Kerendahan hati
6. Harta karun

frasa 3 kata :
1. Untuk pertama kalinya
2. Menemukan banyak hal
 3. Pedang dan meriam
4. Sumber cahaya terang


NO
KATA SIFAT
SIKAP

MAKNA
1.
spiritual
berhubungan dng atau bersifat kejiwaan (rohani, batin)
2.
toleransi
sifat atau sikap toleran
3.
kasih sayang
cinta kasih; belas kasihan




NO

KATA BENDA

MAKNA
1.
Buku
 lembar kertas yg berjilid, berisi tulisan atau kosong
2.
catatan
menuliskan sesuatu untuk peringatan



NO

KATA METAFORA

MAKNA
1.
tertutup awan saling curiga
Perasaan saling curiga yang menutupi pikiran
2.
pasang surut prasangka
Terus diderai pemikiran akan prasangka, baik atau pun buruk



NO

KATA KERJA

MAKNA
1.
pencarian
 proses, cara, perbuatan mencari
2.
menjelajah
menelusuri (suatu daerah) sampai ke pelosok-pelosok
3.
menemukan
mendapatkan sesuatu yg belum ada sebelumnya; mendapatkan; mendapati
4.
mengantarkan
menemani (membawa) orang berjalan atau pergi
5.
bekerja
melakukan suatu pekerjaan (perbuatan); berbuat sesuatu
6.
mengarungi
berjalan menyeberangi
7.
memandang
Melihat suatu objek